Gedung Indo Jolito yang merupakan icon dari kota batusangkar
Asal Usul
Kenapa bernama
Batusangkar belum dapat diketahui dengan
pasti,banyak yang menyebutkan batusangkar berasal dari kata batu dan
sangkar, namun tidak diketemukan pasti dimana batu yang berada dalam
sangkar ataupun batu berbentuk sangkar. yang jelas daerah ini sebelumnya
dikenal sebagai
Fort Van der Capellen selama masa kolonial
Belanda, yaitu sebuah benteng pertahanan Belanda yang didirikan sewaktu
Perang Padri. Benteng ini dibangun antara 1822 dan 1826 dan dinamai menurut nama
Gubernur Jenderal Hindia Belanda,
G.A.G.Ph. van der Capellen. Kawasan ini secara resmi berganti nama menjadi Batusangkar pada tahun 1949, menggantikan nama kolonialnya.
Benteng Van der Capellen tahun 1826
Setelah meredanya PRRI/Permesta, pada tahun 1957, kawasan ini
diduduki oleh batalyon 439 Diponegoro, dan selanjutnya pada tanggal 25
Mei 1960 menjadi kantor
Polres Tanah Datar.
Sekilas tentang Batusangkar
di batusangkar sendiri terdapat beberapa gedung dan sarana
pemerintahan penting yang menjadikan kekhasan batusangkar sebagai
ibukota tanah datar
Fort Van der Capellen
Dan seiring dengan perkembangan zaman dan adanya keinginan dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Tanah Datar untuk memindahkan
Pusat Pemerintahan dari
Batusangkar ke
Pagaruyung, maka pada tanggal 26 April 2001 Markas Komando (Mako) Polres Tanah Datar yang baru di resmikan di
Pagaruyung. Dan selanjutnya kawasan ini akan direhabilitasi kembali menjadi Fort Van der Capellen sebagai
tempat objek wisata sejarah. Sekarang, kawasan ini masuk menjadi bahagian dari kecamatan
Lima Kaum, kabupaten Tanah Datar.
Fort van der Capellen 1822-1826
Gedung Indo Jelito
gedung indo jelito sendiri merupakan kediaman dari bupati
Kabupaten Tanah Datar
setiap bupati yang menjabat, otomatis akan bertempat tinggal disini,
gedung ini sendiri merupakan bekas kediaman residen belanda yaitu
Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen saat zaman kolonial, arsitekturnya kental sekali dengan gaya art deco yang mencirikhaskan gaya bangunan belanda
Gedung Nasional Maharajo Dirajo Tanah Datar
gedung ini merupakan gedung yang sudah sejak lama ada di batusangkar
sebagai gedung pertunjukan dan acara acara yang dilakukan oleh pemda dan
masyarakat tanah datar, gedung ini kemudian dibangun ulang kembali
karena bangunan sebelumnya yang sudah tidak layak, Bangunan baru Gedung
Nasional ini dilengkapi ruang pertemuan,ruang rapat kecil, ruang tunggu
VIP,gallery,basement dan fasilitas penunjang lainya, Dengan konsep
bangunan memakai elemen-elemen bangunan tradisional,seperti gonjong,
ukiran dan komposisi rumah gadang Minangkabau, Gedung Nasional merupakan
gedung pertemuan multifungsi yang dapat digunakan untuk kegiatan
pemerintahan maupun kegiatan lainya, Berada dikawasan pusat kota
Batusangkar tepatnya di perempatan Jalan Sukarno Hatta, dengan luas site
mencapai 3,8 Ha.memungkinkan menjadi landmark kawasan karena posisi di
sudut jalan dan di depan Lapangan Cindua Mato.
gedung nasional Maharajo Dirajo Tanah Datar yang menjadi icon baru Batusangkar
Fasilitas Publik
tentang fasilitas publik yang ada di batusangkar, batusangkar
memiliki fasilitas yang cukup lengkap mulai dari sekolah dasar yang
terdiri dari puluhan yang tersebar di seputaran kota, SMP ada SMP 1
batusangkar, SMP 2 batusangkar dan SMP 5 batusangkar, kemudian SMA juga
terdapat negeri dan swasta, mulai dari SMA 1 batusangkar, SMA 2
batusangkar, dan SMA 3 batusangkar, swasta terdiri dari SMK progresif
dan SMA Muhammadiyah, fasilitas kesehatan mulai dari RSUD hanafiah
batusangkar dan beberapa puskesmas di tiap kabupaten, dan pasar kota
batusangkar sebagai tempat pergerakan ekonomi di kota ini
Pemekaran Daerah
Kota Batusangkar merupakan ibukota
Kabupaten Tanah Datar akan dinaikkan menjadi kotamadya.
0 komentar:
Posting Komentar